UNTUK PERKEMBANGAN BLOG INI TOLONG KLIK IKLAN YANG ADA DI BLOG INI


Cara memilih joran
Memilih alat yang tepat untuk menunjang satu kegiatan itu sangat penting, demi maksimalnya hasil akhir dari satu tujuan. Bukan hanya sekedar keberhasilan yang maksimum tapi ada juga kepuasan yang bisa di rasakan saat di akrir nanti, kalau bisa di raih dua duanya kenapa gak diusahakan untuk di raih. Betul tidak ?
Demikian juga alat untuk menunjang permancingan salah satunya joran. Pungsi joran sudah pernah saya bahas. Sebelum ke isi sesuai judul, perkenankan sedikit bercerita saat awal terjun ke dunia permancingan dengan predikat amatiran atau femula atau juga junior. Alhamdulillah untuk predikat yang satu ini sampai sekarang masih bisa saya pertahankan. Itu satu prestasi yang membanggakan karena saya mampu mempertahankanya sekian lama, perlu di catat tidak semua orang mampu bertahan lama dalam satu prestasi. 
“Waduh ieu jalma naha bisa bagja ku prestasi anu teu naek naek hahaha , dasaaarrrrr “
 ceuk nu maca bari kerung. Karena awam ya asal aja, asal joran. Pada ahirnya hanya pemborosan yang seharusnya tidak perlu. Kenapa terjadi ya karena gak punya pengalaman. Hal ini tidak usah terulang lagi. Ok berbekal sedikit pengalaman jadi saya post tulisan ini. Nu maca ngomong deui 
“Karek saetik boga pangalaman geus hayang nulis wuuuhhhh”
. Kuring nembalan na jero hate “Ceuk guru ngaji, najan saetik oge ari elmumah kudu di amalkeun ngarah maslahat. Ari nu kieu asup elmu kitu ?”. Tumanya kana diri.

“Udah yan udah,, kepanjangan neh mukadimahnya, langsung aja ke maksudsemula isi tulisan sesuaikan dengan judul”.
 Masih ceuk nu maca bari jeung rek pindah blog..
Siap .
1. Ukuran diameter joran berfariasi ada yang besar, sedang dan kecil terutama pada pangkal joran yang menancap ke bagian gagang. Nah perbedaan disini yang paling gampang untuk di jadikan bahan perbandingan antara joran yang bagus dan tidak. Joran dengan pangkal yang berdiameter besar terkesan kurang sedap di pandang (bebeng/geyebed). Memang joran berdiameter sedang atau kecil harganya lebih mahal tapi dari padamenyesal kemudian setelah beli mending sekalian beli yang bagus.
2. Ukuran panjang juga beragam dari 135CM, 150CM dst pilihlah sesuaikan dengan tempat di mana kita mau mancing nantinya. Hal ini di maksudkan untuk menghindari terjadinya benturan dengan atap saung di pemancingan, joran yang terlalu panjang acap kali bagian ujung atas membentur atap yang rendah saat joran di hentak akibatnya ujung bagian atas bisa patah. Kalau hal ini terjadi jelas merugikan.
3. Kelenturanya juga macam macam ada yang lentur, sedang dan sedikit kaku. Pemilihan kelenturan sendiri tergantung dari gaya pemancing masing masing, jadi sesuaikanlah dengan gaya masing masing. Adapun kelemahan dan kelebihan dari setiap jenis kelenturan sbb. Joran yang lentur sanngat mendukung pemakaian senar yang berdiameter kecil selebihnyasaat menaklukan ikan terlihat seninya memancing dan indah di pandang.Kelemahanya hanya satu lama mengkanpaskan ikan hasil tangkapan. Jorandengan kelenturan yang sedang ini yang banyak di gunakan oleh para pemancing. Alhasil kelebihan dari joran lentur dan kekurangan dari joran kaku bisa di minimalkan. Joran yang kaku tapi artinya bukan kaku sama sekali kelebihan mudah saat menarik/menyeret ikan hasil tangkapan tapi jangan lupa harus di imbangi dengan senar minimal berdiameter 0,20MM. Tidak elok di pandang saat menarik ikan dengan bobot ringan danrentan putus senar kalau yang di pakai berdiameter kecil, tapi untuk hal ini ada solusi yaitu memainkan bearing di reel.
Kesimpulan pilihlah joran yang berdiameter sedang atau kecil. Panjang joran di sarankan 150CM. Kelenturan ambil yang sedang. Test kelenturan bisa di lakukan saat membeli joran bisa di rasakan kho perbedaanya..
Hanya 3 point saja yang bisa saya berikan bagi mania yang lebih pakar silakan untuk menambahkan.  Ini hanya untuk mancing di pemancingan harian. Penggunaan joran tidak bisa di samakan, untuk di pemancingan harian, galatama, sungai dll pasti berbeda.
Seklian dan semoga ada manfaatnya.

Categories:

Leave a Reply