Teknik Drifting
Drifting atau berhanyut pada dasarnya adalah “slow trolling”. Maksud dan artinya ialah menghanyutkan umpan atau perahu, keduanya akan menimbulkan efek yang sama. Umpan yang paling baik digunakan adalah umpan hidup dengan menggunakan piranti jenis spinning, baitcasting atau conventional.
Ada pula pemancing yang melakukan hal ini untuk menemukan gugusan karang yang dikelilingi oleh ikan-ikan pancingan. Setelah ada yang menyambar umpan, biasanya jangkar di lemparkan dilokasi tersebut. Drifting membuat kita dapat mancing di area yang lebih luas daripada dengan kapal berjangkar.
Kapal akan berhanyut disebabkan oleh arus dan angin. Kalau arus dan angin searah, kapal akan drift cukup cepat, sedangkan kalau berlawanan arah kapal mungkin tidak akan bergerak. Karena itu biasanya sambil berhanyut mesin tetap hidup dan si kapten mengatur kecepatan serta arah bergeraknya kapal.
Drifting biasanya dikombinasikan dengan chumming berupa bongkahan daging ikan/kerang/udang. Chumming yaitu memberikan perangsang pada ikan dengan cara melempar-lempar umpan supaya ikan tertarik untuk mendekat. Chumming sebaiknya jangan dilakukan terlalu banyak pada satu waktu, dan juga jangan terlalu cepat. Patokan yang biasa sering digunakan adalah, kalau umpan yang baru temen-temen lempar masih kelihatan dipermukaan, jangan ditambah, biarkan hilang perlahan-lahan. Setelah hilang diamkan sebentar baru kemudian lempar lagi dalam jumlah yang sama. Ingat jangan telalu banyak, kita hanya menarik perhatian ikan, bukan memberi makan.
Lalu apa alasannya perlu dilakukan teknik drifting atau berhanyut ini?
Ada beberapa alasan, antara lain:
- Lokasi yang ingin di cover/ dijangkau luas dan waktu mancing terbatas
- Laut terlalu dalamdan tidak praktis menggunakan jangkar
- Target ikan di tengah air, sedikit di atas dasar laut, atau ikan dasar yang bisa diundang ke atas, dan dasar laut adalah wreck (kapal karam/ tenggelam), bukit/lembah bawah laut, bongkahan karang, drop-off, tandes luas, dan lain-lain.