Ikan Air Tawar Yang Sering Terpancing
Ikan air tawar sangat beragam jenisnya, beberapa diantaranya termasuk ke dalam golongan ikan kosmopolit. Ikan kosmopolit merupakan ikan yang keberadaannya melimpah di hampir semua tipe habitat perairan sehingga ada di mana-mana. Lawannya adalah ikan endemik (ikan yang hanya ada pada daerah tertentu), misalnya Rainbow Irian (iriantherina werneri) hanya ada di Papua, tidak ada di tempat lain atau Wader Buta (puntius microps) hanya ada di sungai bergua-gua di Sungai Opak, Oyo dan Progo di Jawa Tengah dan Yogya (tapi sayang sudah punah).
Berikut ini beberapa ikan yang termasuk ke dalam golongan ikan kosmopolit karena merupakan ikan air tawar yang sangat sering terpancing oleh para pemancing air tawar maupun nelayan baik di sungai, rawa, ataupun danau. Diantaranya:
Ikan Gabus (Channa Striata)
- Tersebar : Jawa, Sumatera, Kalimantan dan di introduksi ke Sulawesi. Nama dearah, gabus, kutuk, deleg, bado, bace, sepungkat, haruan, bakok, pior, ruting, dan ruang. Besar maksimal 4 kg.
- Biologi : Ikan permukaan, pemakan ikan, segala musim, dipancing siang malam.
- Rekor IGFA : 3 kg oleh J.F.Hellias (Perancis) di Sungai Pekree, Thailand, Februari 2001.
- Umpan : Flies, minnow, cacing, katak, jangkrik dan ikan-ikan kecil.
- Tersebar : Ikan yang kosmopolit adalah lele dumbo asli Afrika Selatan tapi kosmopolit di Indonesia. Besar maksimal 60 kg.
- Biologi : Ikan dasar, pemakan ikan, segala musim, dipancing siang dan malam.
- Rekor IGFA : 36 kg oleh Henni Molle (Afsel) di Sungai Orange, Afsel, 1992
- Umpan : Udang, ikan-ikan kecil dan pelet.
- Tersebar : Kosmopolit se Indonesia. Nama daerah nila, di Yogya disebut kakap gunung, padahal tak ada hubungan dengan kakap laut. Besar maksimal 6,5 kg.
- Biologi : Semua masa air, pemakan segala, segala musim, dipancing siang malam.
- Rekor IGFA : 6,1 kg oleh Karel Van Poryen asal Afsel di Zimbabwe, Juli 2002.
- Umpan : Cacing, pelet dan lumut.
- Tersebar : Kosmopolit se Indonesia. Besar maksimal 4,5 kg
- Biologi : Semua masa air, pemakan segala, segala musim, dipancing siang malam.
- Rekor IGFA : 3,11 kg oleh Eugene.C.Krugger di Afrika Selatan, tahun 2003
- Umpan : Cacing, pelet dan lumut.
- Tersebar : Kosmopolit se Indonesia. Nama daerah, bodo, males, beluru, batutu, bakutu dan kembo. Besar maksimal 5 kg.
- Biologi : Ikan dasar, pemakan segala, segala musim, dipancing siang dan malam.
- Umpan : Cacing, cere, jangkrik , pelet udang dan ikan-ikan kecil.
- Tersebar : Kosmopolit se Indonesia kecuali Sulawesi dan Papua. Nama daerah, blukang, sogo, baung, jendil, gesso, baceman dan juaro. Besar maksimal 70 cm / 5-6 kg.
- Biologi : Ikan dasar, pemakan segala, musim hujan dominan dan dipancing malam lebih mudah.
- Umpan : Usus ayam, ikan kecil, udang, pelet dan cacing.
- Tersebar : Pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Nama daerahnya jambal, patin dan pangasisus. Besar maksimal jambal di Wonogiri pernah terjaring 25 kg.
- Biologi : Ikan dasar, pemakan segala, musim hujan dominan, dipancing malam lebih dominan.
- Rekor IGFA : Pangasius Hypothalamus 17 kg oleh Leonardo Kuoba, di Danau Bung Samlan, Thailand, April 2000, dan Pangasiodon Gigas, 75 kg oleh Sandy Weed USA, di Danau Bung Samlan, Thailand, September 2000
- Umpan : Pisang biji, buah sawit, usus ayam, ikan kecil, udang, pelet dan cacing.
- Tersebar : Pulau Jawa bagian barat, Sumatera dan Kalimantan. Nama daerahnya tahuman, tauman, toman dan tobang. Besar maksimal 30 kg.
- Biologi : Ikan permukaan, pemakan ikan, segala musim, dipancing malam siang.
- Rekor IGFA : 10 kg oleh Christopher G.Tan (Malaysia) di Denkil, Malaysia.
- Umpan : Ikan kecil, udang, cacing, katak dan umpan tiruan dengan cara kasting.
- Tersebar : Jawa bagian barat, Sumatera dan Kalimantan. Nama daerah, pipih, blido dan belida. Besar maksimal 5-20 kg tergantung jenis. Kini belida menyusut populasinya dan termasuk dilindungi. Bila mania mendapatnya saat mancing, sebaiknya dilepas dan diharapkan bisa berkembang biak di alam.
- Biologi : Ikan dasar, pemakan ikan, musim hujan dominan, dipancing malam lebih dominan.
- Rekor IGFA : – Chitala-chitala : 5,78 kg oleh Pat Faralloliti, Okt 2004, di Danau Eden Delray USA. - Chitala Lopis : 20 kg oleh J.F Helias, April 2006 di Dam Srinakarim, Thailand. - Chitala Ornata : 8 kg oleh Terry Robert Mathew, Feb 2006, di Dam Srinakarin, Thailand.
- Umpan : Usus ayam, ikan kecil, udang dan cacing.
- Tersebar : Asli Sungai Amazone, melimpah di Pulau Jawa. Nama daerah, Sakarmut, sapu-sapu, dan ikan pembersih kaca. Besar maksimal <50 cm.
- Biologi : Ikan dasar, pemakan segala, musim apapun, siang dan malam. Walau termasuk “ecek-ecek” bisa mengklaim di rekor bila sudah melalui rekor IGFA
- Rekor IGFA : 1,2 kg oleh Dirk.A.Mueller (USA) di Danau Bung SamLan, Thailand, Juli 2003.
- Umpan : Usus ayam, ikan kecil, udang, pelet dan cacing.
- Tersebar : Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Nama daerah, kalui, gurameh dan gurami. Besar maksimal 8 kg.
- Biologi : Ikan permukaan, pemakan tumbuhan dan segala musim, siang dipancing lebih dominan.
- Rekor IGFA :5,60 kg oleh Nutapol Wangwongvirat (Thailand) di Danau Bung SamLan, Oktober 2004, di Thailand.
- Umpan : Pisang biji, buah sawit, usus ayam, ikan kecil, udang, pelet dan cacing.
Ikan Bawal (Collosoma sp)
Ikan Betik (Anabas Testudineus)- Tersebar : Asli Brasil, berkembang luas di Indonesia. Besar maksimal panjang 1 meter / 30 kg. Lebih banyak populasinya di kolam pancingan daripada di alam. Sesekali terpancing di sungai, danau atau waduk.
- Biologi : Ikan semua masa air, pemakan segala, musim apapun, dipancing siang lebih dominan.
- Rekor IGFA : 9,58 kg oleh Ken Bohling di Sungai Parana(Argentina), Jan.1993.
- Umpan : Usus ayam, ikan kecil, udang, pelet, cacing, serta umpan tiruan.
- Tersebar : Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Nama daerah, betik, papuyu, bato, betok, harfan, puyu, puyo-puyo, geteh, oseng, kusa, kusong, hoseng dan useng. Besar maksimal 30 cm.
- Biologi : Semua masa air, omnivora, segala musim, siang hari lebih dominan. Merupakan ikan khas rawa dan sungai yang menggenang.
- Umpan : Cacing, ikan kecil, udang, pelet, cere, serangga dan jangkrik.
- Tersebar : Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Nama daerah, silli, sisili, deler, beros, silih, kesili, lengeo dan tilan. Besar maksimal panjang 40-50 cm.
- Biologi : Hidup di dasar sungai banjir, omnivora, musim hujan, siang dan malam sama baik untuk memancingnya. Melimpah di sungai yang banjir (kecoklatan).
- Umpan : cacing, ikan kecil dan udang.
- Tersebar : Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Irian. Nama daerahnya ndaringan, keting, senggiringan, sengat, kelibere, ririgi dan lundu. Besar maksimal 20 cm.
- Biologi : Hidup di dasar air, omnivora, melimpah musim hujan, siang dan malam sama dominannya. Melimpah di sungai yang banjir dan muara saat penghujan.
- Umpan : Cacing, katak, ikan kecil dan udang.