Ikan Betutu
Ikan yang termasuk jenis ikan tawar ini memiliki ciri-ciri berkepala besar ini memiliki panjang tubuh maksimum sekitar 65 cm, namun kebanyakan antara 20–40 cm atau kurang. Berwarna merah bata pudar, kecoklatan atau kehitaman, dengan pola-pola gelap simetris di tubuhnya. Tanpa bercak bulat (ocellus) di pangkal ekornya.
Ciri-ciri lainnya adalah sirip dorsal (punggung) yang sebelah muka dengan enam jari-jari yang keras (duri); dan yang sebelah belakang dengan satu duri dan sembilan jari-jari yang lunak. Sirip anal dengan satu duri dan 7–8 jari-jari lunak. Sisik-sisik di tengah punggung, dari belakang kepala hingga pangkal sirip dorsal (predorsal scales) 60–65 buah. Sisik-sisik di sisi tubuh, di sepanjang gurat sisi (lateral row scales) 80–90 buah.
Ikan ini pasif atau lebih banyak diam. Tak heran banyak orang yang menyebutnya ikan malas. Sifat ini berpengaruh pada kebiasaannya dalam memperoleh makanan, lebih banyak menunggu daripada memburu. Meski begitu, ikan betutu pandai menangkap makanan, karena sewaktu-waktu bisa bergerak dengan cepat, dan berhenti dengan tiba-tiba, terutama ketika melihat ada mangsa. Sekalipun diusik, ikan ini cenderung diam saja di dasar air. Hanya di malam hari ikan betutu aktif mencari makan (nocturnal) berupa udang-udang kecil, kepiting, dan siput air.
Tidak seperti ikan mas, dan lele, pertumbuhan betutu tergolong lambat. Lambatnya pertumbuhan ini disebabkan karena sifat genetiknya, dan ukuran tubuhnya yang tidak bisa besar seperti ikan mas. Selain itu, sifat yang pasif juga mempengaruhi dalam pertumbuhannya. Karena jumlah makanan yang dikonsumsi tidak sebanyak ikan-ikan yang agresif. Dalam tiga bulan, panjang ikan betutu hanya 7 cm. Sedangkan ikan mas bisa mencapai 12 cm.
Saat ini sudah banyak orang yang membudidayakan ikan betutu karena belakangan ini banyak sekali orang yang mencari ikan betutu untuk dikonsumsi, selain dipercaya manjur untuk meningkatkan kejantanan laki-laki, ikan betutu juga bisa diolah sebagai obat untuk para pasien selepas operasi. Negara-negara seperti Singapura dan Jepang termasuk yang rajin mengimpor ikan ini dari Indonesia.
Dibeberapa restoran ikan betutu menjadi menu utama dengan harga yang cukup mahal. Di kota-kota besar seperti Palembang, Medan, Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandung, dan Yogyakarta tarif menu ikan betutu di hotel-hotel berbintang bisa menembus Rp 250.000,00 – Rp 300.000,00 untuk satu porsi dengan ukuran 0,8 kg -1 kg. (berbagai sumber)